Total Tayangan Halaman

Selasa, 19 April 2011


Ketua Komite Normalisasi (KN) PSSI Agum Gumelar Selasa (19/4) siang waktu Swiss, sudah bertemu dengan Presiden FIFA Joseph Sepp Blatter di markas FIFA di Zurich. Usai pertemuan yang sempat tertunda 2,5 jam tersebut, Agum Gumelar menyatakan bahwa Komite Normalisasi harus tetap berpatokan pada surat FIFA per tanggal 4 April lalu.

"Dari hasil pertemuan dengan FIFA hari ini, FIFA memerintahkan agar kami (KN) tetap berpegang pada surat FIFA per tanggal 4 April silam," kata Agum Gumelar.

"Besok, rencananya FIFA juga akan membahas hasil Kongres PSSI 14 April lalu di Hotel Sultan. Keputusannya akan diumumkan Kamis (21/4) melalui surat resmi ke PSSI," imbuh Agum.

Sebelumnya, Agum Gumelar pada Senin (18/4) siang sudah bertemu dengan Direktur Asosiasi dan Pengembangan FIFA Thierry Regenass. Pada kesempatan itu Thierry Regenass sudah mengemukakan kepada Agum bahwa keputusan FIFA yang tertuang dalam surat tanggal 4 April 2011 sudah tak bisa berubah lagi.

Sementara itu di Jakarta, anggota Komite Etik dan Fair Play FIFA Suryadharma "Dali" Tahir mengungkapkan bahwa finalisasi keputusan FIFA tersebut sudah bisa diketahui sejak beberapa hari lalu, khususnya setelah "Kongres" 14 April yang mengesahkan pembetukan Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan.

"Thierry Regenass menyatakan bahwa dia banyak dihubungi teman-teman media dari Indonesia yang mempertanyakan masalah itu, dan dia menjawab bahwa FIFA tidak memperkenankan pembentukan KP dan KBP tersebut," jelas Dali Tahir.

Pembentukan Komite Normalisasi yang diketuai oleh Agum Gumelar ditetapkan melalui surat FIFA yang dikeluarkan 4 April dari Zurich, Swiss. Komite Normalisasi dibentuk oleh Komite Darurat atau Emergency Committee FIFA yang merupakan representasi dari negara-negara anggota FIFA. Emergency Committee hanya bersidang sewaktu-waktu, untuk membahas kasus-kasus penting yang terjadi di negara anggota FIFA.

Salah satu tugas KN, menurut surat Komite Darurat FIFA, adalah melaksanakan Kongres PSSI sebelum 21 Mei. Menyambut Kongres itu, KN sekaligus bertindak sebagai Komite Pemilihan atau electoral commission, yang nantinya harus membuat Kode Pemilihan (electoral code) berdasarkan FIFA Electoral Code dan Statuta PSSI.

"Keputusan komite darurat tidak bisa dianulir begitu saja, bahkan oleh presiden FIFA sekali pun," terang Dali Tahir. (adi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar